KLHK SIAP AMANKAN LOKASI KTT ASEAN KE-42 DI LABUAN BAJO

KLHK SIAP AMANKAN LOKASI KTT ASEAN KE-42 DI LABUAN BAJO

 

 

KLHK - Satgas Pencegahan dan Pengamanan Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam rangka ASEAN SUMMIT 2023 menggelar Apel Siaga pelepasan personil yang akan mengamankan jalannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, NTT (8/5/2023).

 

Ketua Satgas, Sustyo Iriyono, mengungkapkan KLHK telah bersiap dalam mengamankan lokasi penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo dari kejadian karhutla. Kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya pengamanan antara lain monitoring hotspot, pengelolaan pengunjung kawasan wisata, melaksanakan operasi simpatik dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk mencegah perburuan liar dan kejadian karhutla.

 

“Tim Satgas juga didukung dengan helikopter untuk patroli udara dan jika diperlukan akan melakukan water bombing untuk pemadaman,” jelas Sustyo.

 

Sustyo berpesan agar personil satgas yang bertugas tidak menimbulkan kegaduhan dan tidak melakukan tindakan represif kepada masyarakat yang melakukan pelanggaran di kawasan. Selain itu, Tim Satgas juga diharapkan berhati-hati dengan satwa liar yang berada di NTT.

 

Sementara itu, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Thomas Nifinluri juga sudah memastikan kesiapan personil dalam melakukan pengendalian karhutla di lapangan.

 

"Pemetaan wilayah rawan karhutla yang berada di sekitar venue utama. Saya pastikan seluruh Manggala Agni dan Brigdalkarhutla sudah siap siaga menjaga KTT ASEAN ke-42 dari karhutla," kata Thomas.

 

Sama seperti event-event internasional sebelumnya, KLHK juga menerapkan penjagaan pada wilayah-wilayah rawan karhutla agar asap yang ditimbulkan tidak mengganggu jalannya event KTT ASEAN ke-42. Khususnya untuk venue prioritas seperti Hotel Meruorah Komodo, Ayana Resort dan lokasi fasilitas pendukung lainnya.

 

"Seluruh kendaraan dan peralatan yang digunakan dalam kegiatan pencegahan karhutla seperti patroli, pendiriaan posko, dan pembentukan Masyarakat Peduli Api (MPA) untuk menjaga agar karhutla tidak terjadi sudah disiapkan oleh personil,” jelas Thomas.

 

Sebelumnya, Thomas juga sudah melaksanakan rapat dengan BNPB, BMKG, dan BPBD NTT terkait dengan pengamanan karhutla pada KTT ASEAN ke-42. Pada kesempatan tersebut, Thomas juga menyampaikan dua tim Manggala Agni akan diberangkatkan dari Kalimantan dan Sulawesi untuk membantu mengamankan dari ancaman karhutla.

 

"Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Nusa Tenggara Timur yang telah menetapkan status siaga karhutla sehingga bantuan pengendalian karhutla dari pusat bisa masuk untuk membantu pengamanan KTT ASEAN ke-42. Salah satunya pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) oleh BNPB. Selain itu, KLHK juga sudah menyiapkan helikopter untuk patroli dan water bombing," tutur Thomas.

 

Kehadiran Manggala Agni dan Brigdalkarhutla dalam KTT ASEAN ke-42 ini menjadi sangat penting, karena mobilisasi seluruh delegasi, pengamanan, dan operasional akan sangat terganggu jika terjadi karhutla. Saat ini, Manggala Agni dan Brigdalkarhutla telah ditempatkan di 14 posko lokasi rawan karhutla dengan dibekali peralatan lengkap.

 

"Semua Manggala Agni dan Brigdalkarhutla telah siap. Untuk teknis di lapangan, komunikasi akan terus dilaksanakan agar ketika terjadi karhutla bisa segera diantisipasi,” jelas Thomas.

 

Personil, alat transportasi, dan peralatan pemadam yang sudah siap di lapangan untuk membantu pelaksanaan pengendalian karhutla di KTT ASEAN ke-42. Sebanyak 140 personil dengan peralatan lengkap, kendaraan untuk mobilisasi meliputi mobil, Kapal Cepat G1 Komodo, Kapal King Fisher, speedboat, dan motor. Semua tim telah dilengkapi dengan pompa pemadam, jetshooter, kepyok, dan penggaruk.