DIREKTORAT PKHL, BALAI PPI WILAYAH SUMATERA DAN ANGGOTA KOMISI IV DPR RI MEMPERKUAT MPA DI BANYUASIN

Keterlibatan masyarakat dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan menjadi sangat penting mengingat keberadaannya yang berbatasan langsung dengan hutan dan wilayah rawan kebakaran lainnya. Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) bersama Balai Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Wilayah Sumatera menggelar kegiatan Penguatan Masyarakat Peduli Api (MPA) di Desa Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (8/06/2023 - 9/06/2023).

Penguatan MPA dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat yang dilakukan untuk mengedukasi serta memperkuat keterlibatan masyarakat dalam upaya pengendalian karhutla. Selain itu juga dilakukan peningkatan ekonomi masyarakat sehingga kegiatan pembukaan lahan tidak lagi dilakukan dengan membakar lahan sehingga kejadian karhutla dapat dikendalikan.

Pada saat membuka kegiatan, Kasubdit Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Anis Susanti Aliati menyampaikan bahwa pengendalian kebakaran hutan dan lahan sebagai salah satu upaya dalam menjaga lingkungan merupakan satu kesalehan ekologis, yang dilaksanakan bukan untuk kepentingan sendiri tetapi untuk kepentingan masa depan.

“Kegiatan penguatan MPA ini selain meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat melalui demplot pertanian dan budidaya ikan air tawar,” tambah Anis.

Anis berharap partisipasi aktif dari masyarakat dalam mengelola pertanian dan budidaya ikan dapat memberikan manfaat di kemudian hari.

“Kedepannya kegiatan ini akan dipantau oleh Balai PPI Wilayah Sumatera untuk melihat keseriusan dan keberhasilan masyarakat dalam kegiatan ini,” pungkas Anis.

Pembekalan budidaya air tawar dibimbing oleh Penyuluh Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam Jambi. Budidaya ikan air tawar dimulai dari menentukan tujuan budidaya ikan dan jenis ikan yang akan dibudidayakan. Kemudian juha untuk menentukan bentuk dan design kolam. Budidaya ikan lele dipilih karena memiliki banyak keunggulan, diantaranya daya tahannya yang kuat, alat dan bahan yang relatif murah, masa panen cepat, serta perawatannya relatif mudah.

Sedangkan pembekalan bidang pertanian dibimbing oleh Penyuluh Balai Pertanian Tanjung Lago. Tanaman pertanian yang dipilih adalah jagung karena sesuai dengan kondisi lahan dan musim di Desa Banyu Urip.

Berdasarkan SK Kepala Desa Nomor: 06/KPTS/SR/2018, MPA Desa Banyu Urip dibentuk pada tahun 2018 dengan jumlah anggota 15 orang. Selama ini MPA Banyu Urip aktif terlibat dalam upaya pengendalian karhutla bersama Manggala Agni Banyuasin khususnya dalam pemadaman karhutla. Peserta penguatan MPA juga berasal dari Babinsa, Bhabimkamtibmas, serta masyarakat Desa Banyu Urip.

Dalam kegiatan penguatan MPA di Desa Banyu Urip turut hadir anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan, DPRD Kabupaten Banyuasin, Tenaga Ahli - Anggota Komisi IV DPR RI, Kepala Balai PPI Wilayah Sumatera, Camat Tanjung Lago, Kepala Desa Banyu Urip, serta Manggala Agni Daops Sumatera XIV/Banyuasin.