BEST PRACTICES DALKARHUTLA DARI WILAYAH SUMATERA

Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK menggelar diskusi bertema Best Practices Pengendalian Kebakaran Huran dan Lahan (Karhutla) sebagai Implementasi Aksi Mitigasi Perubahan Iklim di wilayah Sumatera pada Rapat Koordinasi Teknis Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Sumatera di Palembang (31/1/2024). 

Diskusi yang dimoderasi oleh Anis Susanti Aliati, Kasubdit Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan menghadirkan narasumber dari Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat dan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi untuk memaparkan Best Practices Pengendalian dan Antisipasi Karhutla di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi. Selain itu, narasumber diskusi ini berasal dari KPH Lakitan-Bukit Cogong yang memberikan pemaparan best practices pelibatan masyarakat dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan melalui pemberdayaan masyarakat di KPH Lakitan–Bukit Cogong.

Israr Albar, mewakili Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan saat menjadi penanggap pada diskusi, mengungkapkan meskipun Sumatera Barat tidak termasuk dalam provinsi rawan karhutla di Sumatera, namun mempunyai komitmen yang kuat terutama dari gubernur dan pemerintah daerah dalam pengendalian karhutla. 

"Upaya terus menerus dilakukan seperti peningkatan kapasitas sumber daya manusia, revitalisasi peralatan, optimalisasi anggaran, perbaikan metode, dan pelibatan masyarakat. Selain itu, penegakan hukum juga dilakukan kepada perorangan dan korporasi," jelas Israr. 

Israr menambahkan Pemerintah Provinsi Jambi memfasilitasi penggunaan alat berat bagi masyarakat yang akan membuka lahan untuk pertanian, hal ini sangat bagus, sehingga masyarakat tidak lagi membakar. Tahun 2023, Jambi mengalami penurunan luas karhutla yang signifikan berkat usaha dari semua pihak.

Menanggapi pemaparan dari Kepala KPH Lakitan - Bukit Cogong, Israr mengatakan bagaimana pengelolaan sumberdaya yang tersedia dan pemberdayaan masyarakat merupakan hal penting dalam pengendalian karhutla.

"Pencegahan karhutla yang dilakukan akan berhasil jika melibatkan masyarakat dan penguatan modal sosial. Upaya yang dilakukan oleh KPH Lakitan - Bukit Cogong melalui kegiatan pembukaan lahan tanpa bakar dengan membuat asap cair, agroforestry kopi, dan budidaya madu hingga berhasil membangun breeding center. KPH bahkan sudah mencarikan pasar," ungkap Israr.