MPA Pagarwana, Hasil Kolaborasi Multipihak dalam Pencegahan Karhutla di Kabupaten Sumedang

Kejadian kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Sumedang mengalami peningkatan intensitas di tahun 2021-2023. Meskipun jumlah luasan yang terbakar relatif lebih kecil per lokasi, namun lokasi kejadian mulai menyebar ke banyak lokasi, salah satunya berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Hal inilah yang mendorong Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat melaksanakan kegiatan Pembentukan Masyarakat Peduli Api (MPA) bekerja sama dengan Balai Pengendalian Perubahan Iklim (BPPI) Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara, Perum Perhutani, Pemadam Kebakaran Kab/Kota Sumedang dan LSM “Sisik”.

Kegiatan Pembentukan MPA berlangsung dari tanggal 14 – 15 Desember 2023 dengan melibatkan 30 orang dari masyarakat Desa Sindangsari. Selain karena lokasi rawan karhutla, lokasi ini dipilih mengingat banyaknya masyarakat desa yang melakukan kegiatan penggarapan lahan berbatasan dengan hutan daerah Kiarapayung milik Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat serta hutan produksi milik Perum Perhutani. 

Hari pertama kegiatan Pembentukan MPA di Desa Sindangsari dimulai dengan pembagian sarana dan prasarana anggota MPA, mulai dari perlengkapan pribadi berupa sepatu boots, tas, topi lapang, hingga perlengkapan pemadaman seperti garu, sekop, dan sprayer. Kegiatan pembentukan MPA dilakukan dengan metode pos tematik. Peserta dibagi menjadi dua regu, satu regu mendapatkan materi mengenai gambaran umum perubahan iklim, serta deteksi dini dan pengenalan sarana dan prasarana karhutla dengan narasumber dari BPPI Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara. Satu regu lainnya mendapatkan materi mengenai kelembagaan MPA, dasar-dasar Karhutla, serta alur koordinasi pelaporan masyarakat jika menemukan hotspot atau titik api dari Perum Perhutani. Setiap regu mendapatkan materi selama 2 jam dan akan ditukar untuk mendapatkan materi lainnya.

Di hari kedua, kelompok MPA melakukan musyawarah untuk menentukan nama MPA, ketua MPA, sekretaris/ bendahara serta ketua regu. Berdasarkan hasil musyawarah, nama yang dipilih adalah Pagarwana, yang memiliki filosofi bahwa kelompok MPA di Desa Sindangsari berperan sebagai penjaga hutan (Pagar = penjaga, wana = hutan). Setelah melakukan musyawarah, kegiatan pembentukan MPA dilanjutkan dengan praktek pengendalian karhutla mulai dari simulasi patroli, hingga pemadaman dini yang difasilitasi oleh Perum Perhutani dan BPPI Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara. MPA Pagarwana juga mendapatkan pembekalan teknis dasar-dasar Karhutla dari Pemadam Kebakaran Kab/Kota Sumedang serta pengenalan dan penanganan satwa liar oleh LSM Sisik. 

Melalui kegiatan pembentukan dan pembekalan teknis MPA di Sumedang, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat sebagai penyelenggara kegiatan berharap kegiatan ini menjadi momentum awal kolaborasi terutama dengan BPPI Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara dalam hal pengendalian Karhutla. Bersama BPPI Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat mengharapkan semakin banyak lagi kegiatan pengendalian Karhutla di lingkup Jawa Barat untuk menekan laju luasan Karhutla serta pengurangan emisi gas rumah kaca dari kebakaran hutan dan lahan. 


Kehumasan BPPI Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara

Hendra Hasan

Hari Sudrajat

Fahmi Nurjaman

Satrio Sapta Nugroho


Telepon: +62 (21) 5730144

Faksimili: + 62 (21) 5720194

Email: setditjenppi@gmail.com atau setditjenppi@menlhk.go.id 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Manggala Wanabakti Blok VII, 12th floor

Jl. Gatot Subroto, Senayan

Jakarta - Indonesia 

InstagramTwitterFacebookYouTube

MEDIA SOSIAL DITJEN PPI