DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM

Penanaman Pohon Serempak : Kontribusi Nyata Masyarakat di Tingkat Tapak untuk Pengendalian Perubahan Iklim 

KINTAMANI (BPPI-JBN)Bertempat di Hutan Wisata Pinus Glagalinggah Desa Kintamani, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Kegiatan penanaman pohon secara serempak (07/03) yang ke 4 kali di seluruh Indonesia kali ini untuk memperingati Hari Bakti Rimbawan ke 41 yang jatuh pada setiap tanggal 16 Maret. Dipilihnya Hutan Pinus Glagalinggah merupakan bentuk kemitraan KLHK dengan masyarakat dimana masyarakat diperbolehkan memanfaatkan hutan pada zona pemanfaatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang bertujuan untuk melestarikan hutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan. Pak Tri, Kepala BPDAS Unda Anyar selaku panitia penyelenggara menyampaikan bahwa penanaman dilakukan dengan menanam sebanyak 500 bibit pohon diantaranya pinus sebanyak 300 bibit dan daun salam sebanyak 200 bibit. Kegiatan penanaman pohon serempak dihadiri ± 200 orang melibatkan UPT LHK Provinsi Bali, bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pihak sekolah, swasta, pemerhati lingkungan, TNI, Polri dan juga masyarakat. Budaya Masyarakat Bali yang berlandaskan konsep hidup Tri Hita Karana, mengajarkan masyarakat Bali untuk lebih peduli terhadap lingkungan (Palemahan). Palemahan memberi ruang, daya dukung dan daya tampung untuk terus dapat menjalani kehidupan dengan baik. Keberadaan hutan di Bali hanya 23% dari luas Pulau Bali perlu mendapatkan perhatian yang serius untuk dipertahankan dan dikembangkan dengan dukungan berbagai kalangan. Peran serta swasta melalui dana CSR terus didorong oleh pemerintah untuk menciptakan kolaborasi yang kuat bahwa setiap warga negara memiliki kewajiban menjaga hutan dan lingkungannya agar tetap lestari. 

Dalam sambutan Menteri LHK yang dibacakan oleh Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Bambang Supriyanto, menyampaikan bahwa pohon memiliki manfaat multiguna untuk manusia dan seluruh mahluk hidup. Bukan hanya sebagai penyedia oksigen tetapi juga menjadi tempat penyimpanan karbon yang tidak dimiliki oleh mahluk hidup lainnya di Bumi. Keberadaan pohon untuk kelangsungan hidup manusia dan alam semesta berperan penting dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca, sumber kehidupan mahluk hidup, menyimpan air, menjaga suhu udara, meredam kebisingan dan mengurangi terjangan angin. Pohon juga menjadi solusi atas berbagai persoalan polusi udara, untuk mengurangi dampak perubahan iklim yang telah nyata kita rasakan baik di tingkat tapak regional dan global. Keberadaan pohon dan tutupan lahan yang baik akan meningkatkan daya dukung alam dalam mitigasi perubahan iklim, ketahanan pangan, energi dan kesejahteraan seluruh mahluk hidup. Ini adalah langkah positif untuk merestorasi dan melindungi lingkungan. “Kita tidak hanya memberikan manfaat bagi Bumi tetapi juga menciptakan warisan untuk generasi mendatang “. Indonesia sebagai pemilik hutan tropis yang terbesar ke 3 di Dunia mempunyai arti sangat penting dalam upaya pengendalian iklim global. Hutan merupakan salah satu kunci untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang, mendinginkan udara dan melindungi kita dari kekeringan, panas ektrim  polusi dan hilangnya keanekaragaman hayati atau yang kita sebut “ Triple planetary crisis “. Untuk itu seluruh masyarakat harus memberikan kontribusi pemikiran dan dan kegiatan nyata di tingkat tapak secara masiv dan terukur seperti halnya penanaman pohon secara serempak di seluruh Indonesia.

Sekda Provinsi Bali dalam sambutannya menyampaikan bahwa ditanamnya bibit pohon salam diyakini dapat memunculkan sumber-sumber mata air baru sesuai kepercayaan masyarakat Glagalinggah. Dengan memperhatikan kepercayaan masyarakat dapat menumbuhkan rasa cinta dan memberi ruang kepada masyarakat untuk turut serta dalam melestarikan lingkungan dan hutan sehingga kolaborasi program pemerintah berjalan dengan mengakomodir kebutuhan masyarakat penyangga hutan. Lebih lanjut Sekda Provinsi Bali juga menyampaikan kepada peserta yang hadir untuk mengupload lokasi wisata Hutan Pinus Glagalinggah ke media sosialnya masing-masing agar lokasi hutan pinus lebih dikenal dan tumbuh menjadi obyek wisata baru yang mengangkat budaya Bali dalam melestarikan lingkungan dimana Bali masih mengandalkan sektor pariwisata sebagai pemasukan utamanya. 

Pada kegiatan ini Bank Indonesia (BI) juga menyerahkan 1.000 batang bibit tanaman kopi sebagai bentuk pertanggungan jawaban BI terhadap lingkungan. Tanaman kopi juga bagus untuk menyerap air sehingga dan menahan tanah agar tidak longsor. Kopi juga memberi buah yang bisa dipanen oleh masyakat yang mengelola kawasan hutan. Disamping itu sebelumnya PT. Tirta Investama Agua Mambal berperan juga memberi kontribusinya melalui Dana CSR untuk membina masyarakat Glagalinggah dalam mengembangkan hutan pinus sebagai obyek wisata sehingga akhirnya diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

 Untuk menjaga luas tutupan hutan dan lahan di Provinsi Bali diperlukan usaha bersama baik tingkat pusat maupun daerah dengan melibatkan masyarakat sekitar penyangga hutan tentunya dengan memperhatikan kesejahteraannya. Masyarakatnya sejahtera hutannya lestari. Berikan ruang pada hutan maka hutan akan menyediakan kebutuhan dasar untuk keberlangsungan kehidupan manusia dimasa mendatang. Salam Lestari !. (Humas JBN: SB, ES, Ed. JDC)


Telepon: +62 (21) 5730144

Faksimili: + 62 (21) 5720194

Email: setditjenppi@gmail.com atau setditjenppi@menlhk.go.id 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Manggala Wanabakti Blok VII, 12th floor

Jl. Gatot Subroto, Senayan

Jakarta - Indonesia 

InstagramTwitterFacebookYouTube

MEDIA SOSIAL DITJEN PPI