DIRJEN KSDAE LAKUKAN KOORDINASI PENGENDALIAN KARHUTLA DI KALIMANTAN TENGAH 

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Satyawan Pudyatmoko melakukan koordinasi pengendalian karhutla di Provinsi Kalimantan Tengah dengan para pihak terkait. Pertemuan pada Sabtu (24/6/2023) ini digelar di dua tempat, yaitu di Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah dan Posko Pusdalops Penanggulan Bencana Karhutla Provinsi Kalimantan Tengah, Palangkaraya. 

Pada acara tersebut hadir para kepala UPT KLHK lingkup Kalimantan Tengah, perwakilan dari Dinas Kehutanan, Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK), BMKG, Satgas Udara dan Polda Kalimantan Tengah.

Menurut Satyawan adanya potensi El Nino harus diwaspadai bersama, perlu upaya pencegahan yang terus diperkuat dengan early warning system melalui monitoring hotspot dan laporan masyarakat. Selain itu praktik pembukaan lahan harus dapat lebih diidentifikasi lebih awal sebagai langkah pencegahan. 

Menurut data dari KLHK, luas kebakaran di Provinsi Kalimantan Tengah sampai dengan Mei 2023 tercatat seluas 617,37 Ha. Jumlah ini masih mengalami penurunan jika dibandingkan dengan luas karhutla pada tahun 2022 pada periode yang sama dengan luas 1.547 Ha. Beberapa kejadian kebakaran terjadi di wilayah kabupaten Sukamara, Katingan, Seruyan, Kotawaringin Timur, Gunung Mas, Kota Waringin Barat, Lamandau dan Kota Palangkaraya. Sampai saat ini  kondisi masih sangat terkendali, namun kewaspadaan jangan sampai lengah terlebih menghadapi potensi terjadinya El Nino.

“Perlu peningkatan kewaspadaan terhadap kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Tengah, jaga dan tingkatkan koordinasi antara pihak-pihak terkait, utamakan langkah-langkah pencegahan dengan cara patroli, penyuluhan, komunikasi para pihak dan dukungan sistem deteksi dini”, seru Satyawan. 

Satyawan mengingatkan bahwa kondisi lahan gambut yang menentukan terjadinya karhutla adalah kelembabannya, tahun ini tidak boleh lengah, cek sekat kanal yang sudah dibuat dan agar dilaporkan pemeliharaannya. Jaga tingkat kebasahan gambut  dengan Tinggi Muka Air (TMA) tidak berada di bawah 40 cm.

“Masyarakat di desa gambut agar menjaga desanya dengan menghindari penyiapan lahan dengan membakar dan memproduktifkan lahan gambut untuk ekonomi dan kesejahteraan masyarakat”, sambung Satyawan.

Satyawan juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerjasama para pihak di Provinsi Kalimantan Tengah yang sudah terjalin baik, serta menghimbau agar tetap menjaga hubungan yang baik ini dalam melaksanakan tugas pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

“Jaga stamina setidaknya sampai dengan Oktober, jangan kendor untuk kewaspadaan”, pesan Satyawan kepada para pihak menutup acara pertemuan.

Koordinasi yang dilaksanakan oleh Direktur Jenderal KSDAE ini merupakan tindak lanjut arahan Menteri LHK sebagaimana keputusan Menteri LHK Nomor: SK. 502/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2023 tanggal 22 Mei 2023 tentang Tim Supervisi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2023.