INDONESIA SIAPKAN LAPORAN IKLIM (4th NC & 4th BUR) KEPADA UNFCCC

SETDITJENPPI- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memulai penyusunan Komunikasi Nasional ke-4 (4th National Communication/ NC4) dan Laporan Pemutakhiran Dua tahunan yang ke-4 (4th Biennial Update Report/ BUR4) kepada UNFCCC hari ini (22/02) di Jakarta. Hal tersebut ditandai dengan penyelenggaraan Lokakarya Awal (Inception Workshop) Proyek NC4 dan BUR4 yang dihadiri seratus perserta yang berasal dari kementerian/ lembaga, pakar/akademisi, LSM/CSO, dan mitra pembangunan (UNDP).

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Laksmi Dhewanti menerangkan bahwa laporan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada publik di dalam dan luar negeri untuk menilai kemajuan Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim, dokumen komunikasi nasional merupakan dokumen dan instrumen penting yang sangat berguna untuk menetapkan kebijakan dan strategi nasional guna mengatasi perubahan iklim di tingkat nasional dan sub-nasional.

”Sebagai Negara Pihak UNFCCC, Indonesia memiliki kewajiban untuk menyampaikan National Communication (NC) sesuai dengan keputusan Konferensi Para Pihak (COP) 17/CP.8.  Selain itu, mengacu pada Lampiran III Keputusan 2/CP.17, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menyampaikan Biennial Updated Report (BUR)”, imbuh Laksmi.

”Pemerintah Indonesia telah menyampaikan National Communication Pertama, Kedua, dan Ketiga (NC1, NC2, NC3) secara berurutan pada tahun 1999, 2011 dan 2018.  Indonesia juga telah menyampaikan BUR Pertama, Kedua, dan Ketiga (BUR1, BUR2 dan BUR3) pada tahun 2014, 2018 dan 2021. Berdasarkan mandat COP UNFCCC, dokumen NC dilaporkan empat tahun sekali dan BUR setiap dua tahun sekali”, lanjut Laksmi.

Elemen inti dari NC mencakup informasi yang relevan mengenai keadaan nasional, inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK), penilaian kerentanan dan adaptasi, penilaian mitigasi, sumber daya keuangan dan transfer teknologi, serta pendidikan, pelatihan dan kesadaran masyarakat. Sedangkan BUR berisi pemutakhiran inventarisasi GRK nasional, termasuk laporan inventarisasi nasional dan informasi mengenai tindakan mitigasi, kebutuhan dan dukungan yang diterima.

“Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai National Focal Point untuk UNFCCC bekerjasama dengan United Nations Development Program (UNDP) dan didanai oleh Global Environment Facility (GEF) akan memulai pelaksanakan Proyek Fourth National Communication and Fourth Biennial Update Report to The United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC)”, terang Laksmi.

Proyek tersebut bertujuan untuk menyusun langkah-langkah dalam mengatasi perubahan iklim melalui penilaian dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi dari penerapan kebijakan mitigasi dan adaptasi, penguatan kapasitas teknis dan pengaturan kelembagaan di tingkat nasional dan daerah. Selain itu proyek tersebut juga diharapkan dapat mendukung Pemerintah Indonesia dalam mempersiapkan dokumen NC4 dan BUR4 agar memenuhi komitmennya terhadap UNFCCC.

(JDC)