DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM

PERINGATI HARI PEDULI SAMPAH NASIONAL 2024  

DIRJEN PPI PIMPIN AKSI BERSIH NEGERI SUNGAI WINONGO YOGYAKARTA

YOGYAKARTA (BPPI JBN)KLHK melaksanakan Aksi Bersih Negeri (Clean Up) serentak di berbagai provinsi/kabupaten/kota dalam rangka pelaksanaan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2024 yang mengambil tema “Atasi sampah dengan cara produktif” pada Jumat, 8 Maret 2024. Dinukil dari PPID KLHK, bahwa peringatan HPSN 2024 ditujukan untuk mendorong peran semua pihak baik pemerintah daerah, produsen dan masyarakat luas untuk mendukung pemenuhan target nasional dalam penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor limbah dan sampah. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, pada tahun 2023 timbulan sampah sebesar 18 juta ton per tahun dimana 12 juta ton atau 67% sampah telah dikelola. Sehingga perlu kolaborasi multi pihak dan peningkatan kesadaran bersama untuk meningkatkan persentase pengelolaan sampah tersebut.   

Sebagai informasi, Kegiatan Aksi Bersih Negeri ini juga merupakan rangkaian atau lanjutan dari kegiatan penanaman pohon pada tanggal 7 Maret 2024 dalam rangka Peringatan Hari Bhakti Rimbawan yang dilaksanakan secara serentak di 34 lokasi di seluruh Indonesia. Di Yogyakarta, kegiatan Aksi Bersih Negeri dilaksanakan di Sungai Winongo khususnya di area Bendung Tanjung dengan melibatkan kurang lebih 100 peserta yang merupakan perwakilan dari OPD Provinsi Yogyakarta dan Kota Yogyakarta, P3E Jawa, UPT KLHK wilayah DIY, Asosiasi Komunitas Sungai DIY, forum bank sampah, forum komunikasi Winongo Asri, Satgas Kebersihan sungai Yogyakarta, JPSM (Jejaring Pengelola Sampah Mandiri) DIY, Polsek Wirobrajan, Kemantren Wirobrajan, Kelurahan Patangpuluhan, dan warga kelurahan Patangpuluhan.

Aksi Bersih Negeri di Provinsi DIY dipimpin oleh Ir. Laksmi Dhewanthi, MA. IPU., selaku Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim mewakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dalam pembukaannya, Laksmi Dhewanti menyampaikan harapannya semoga kegiatan ini dapat menjadi pemantik untuk aksi-aksi serupa di berbagai lokasi yang lain di wilayah Yogyakarta dengan lebih masif, berkala dan berkelanjutan, serta juga menjadi penguat untuk kegiatan – kegiatan kebersihan lingkungan berbasis masyarakat dan berbasis komunitas lainnya yang selama ini telah berjalan baik.

Sebagai upaya pengelolaan sampah, Laksmi juga mengajak seluruh peserta untuk berkomitmen melaksanakan pengurangan penggunaan kemasan dan barang sekali pakai terutama plastik, pemilahan sampah organik dan anorganik sejak dari rumah tangga, penguatan edukasi pemilahan dan pengolahan sampah oleh masyarakat guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam usaha produktif sektor pengelolaan sampah plastik, serta pengembangan ekosistem ekonomi sirkular melalui model bisnis isi ulang, bisnis guna ulang dan bisnis daur ulang yang lebih optimal.  

“Penanganan sampah, termasuk sampah plastik telah menjadi salah satu tantangan yang juga dihadapi oleh berbagai negara dan di tingkat global. Perlu kita ingat bersama bahwa sampah bukanlah masalah, namun tanggung jawab kita bersama untuk mengelolanya dengan bijaksana dan dengan cara yang produktif”, Ujar Laksmi. 

Disampaikan di pendopo Grojogan Tanjung Winongo, kegiatan ini dilakukan di Sungai Winongo yang bagi masyarakat DIY memiliki keterikatan sejarah dengan keberadaaan Kraton Yogyakarta. Lokasi ini merupakan salah satu kawasan penataan ruang terbuka hijau di bantaran sungai Winongo. Keberadaan bangunan terjunan air (grojogan) sungai besar yang terdapat di kawasan ini merupakan peninggalan sejarah yang masih berdiri kokoh dan berfungsi dengan baik. Sungai ini merupakan bagian dari pertahanan Keraton Yogyakarta yang secara geografis berada di antara sungai Winongo dan sungai Code. Pembelokan arah aliran sungai  Winongo ke barat dilakukan selain untuk ketahanan wilayah Kraton juga untuk meningkatkan konstruksi bangunan. Kawasan ini juga telah dinobatkan sebagai Kawasan Grojogan Tanjung Winongo Cultural Park pada Juli 2022.  

Pada kesempatan ini seluruh peserta turun ke Sungai Winongo untuk mengambil sampah yang terbawa arus sungai dan menyangkut di kanan kiri sungai. Setelah melakukan pengambilan sampah, seluruh peserta melakukan pemilahan dan penimbangan sampah yang didapatkan yang terdiri dari botol plastik, sampah kaca, plastik, dan sampah organik.

Kegiatan ini harus terus dikampanyekan dan dilakukan secara terus menerus bukan hanya di lingkungan Sungai Winongo saja, namun di seluruh pelosok bumi. Sehingga, tentu saja upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim makin nyata mendukung peningkatan kemampuan bumi untuk tetap bertahan menjadi rumah yang ramah bagi kita semua. (Ika, Atik, Ikhwanudin, Ed. JDC)

Telepon: +62 (21) 5730144

Faksimili: + 62 (21) 5720194

Email: setditjenppi@gmail.com atau setditjenppi@menlhk.go.id 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Manggala Wanabakti Blok VII, 12th floor

Jl. Gatot Subroto, Senayan

Jakarta - Indonesia 

InstagramTwitterFacebookYouTube

MEDIA SOSIAL DITJEN PPI